Bacaresensi novel ranah 3 warna novel online: temukan daftar resensi novel ranah 3 warna cerita di Goodnovel, Beranda / Kata kunci / resensi novel ranah 3 warna. Filter dengan. Status pembaruan. Semua Sedang berlangsung Selesai. Sortir dengan. Populer Rekomendasi Rating Diperbarui. 78lMNvy. c  c             ! " $! " %& & $ " $ '    " $!  * + $, "    & ' " - " " " " " & ! '  "  -. / "' 01 / $ $' "  & 2    " " !3 -& /" " "! , ., "" !34   " 5' $ ". " $ " "" ! / !  ' $  "    $"  " ' $. -  " $$" ",$ 4*6 !  * ! 1 ! ! ,  "  "* " !+  & $ 3 - " $$ $ " /$ $ "" $  "   5  " 4 +  $ $1 4 !  4* -  4 /"   " " 4/" $ $ &' - $ &4 +  , 7$ 8' 7" 9 ' & , 0 ' + / 45    $" 4   "$" 1! $ $$ . $ 1  " " $   "" $"" $ 5    1 "" $ " $ .  & " "' " ' !  " $ " & $ , " """" ! 5  $ " ! '    $  9!3 -&   & 2   , "!'  ,  ,1$1 $ " " 5 " $1 !  $ !  !  $"  6$ $ "  , .,  $1 $  $" "  /  /" " " " $   / "  " .   $  " 5 1  " $ " $ '  $, . ! 5 $" ,   . "   $  9""  /  $, " % &*1! $ $" "  ! ! 5 $" " $ " "  $, " $," Ada yang mau ke Pulau Belitong?? Pulau yang terkenal dengan Laskar Pelangi dan Keindahan Pantainya.. Silahkan Cek Untuk paket 4D-3N 4 hari 3 malam bisa dilihat di postingan Promo Travelling Wisata Murah ke Belitung 4D-3N 4 Hari 3 Malam Untuk paket 3D-2N 3 hari 2 malam bisa dilihat di postingan Promo Travelling Wisata Murah ke Belitung 3D-2N 3 Hari 2 Malam Untuk paket 2D-1N 2 hari 1 malam bisa dilihat di postingan Promo Travelling Wisata Murah ke Belitung 2D-1N 2 Hari 1 Malam ***************************************************************************************** Ranah 3 Warna, novel ini adalah buku kedua dari trilogi Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi. Cerita di novel ini bermula saat Alif yang sudah tamat dari Pondok Madani ingin melanjutkan ke ITB. Ujian persamaan SMA sebagai syarat untuk bisa ikut UMPTN berhasil dilewati Alif dengan nilai rata-rata Hasil pas-pasan ini membuat Alif harus banting stir dari IPA ke IPS, dari Teknik Penerbangan ITB ke Hubungan Internasional Unpad. Kesangsian teman-temannya yang tidak yakin akan kemampuan Alif lolos UMPTN tidak membuat Alif patah semangat. Keberhasilan Timnas Denmark merebut Piala Eropa 1992 padahal hanya tim yang untung-untungan masuk ke babak final karena Yugosalvia didiskualisifikasi ikut melecut semangat Alif. Keberhasilan lolos UMPTN membuat Alif pindah ke Bandung. Di kota ini Alif bertemu sahabat lama, menemukan sahabat baru dan Raisa, seorang anak Komunikasi Unpad yang bisa membuat Alif klepek-klepek. Di kota Bandung ini pula sejumlah permasalahan kompleks dimulai. Bagaimana kisah pejuangan Alif untuk bertahan hidup dan kuliah di Bandung? Masalah sangat berat apa yang yang menimpa Keluarga Alif di Maninjau? Bagaimana Alif belajar keras agar bisa menulis media? Bagaimana Alif berjuangan agar bisa lolos student exchange ke Quebec Kanada? Bagaimana petualangan Alif “membela” Indonesia di Yordania dan Kanada? Bagaimana dengan persaingan Alif dan Randai sahabat masa kecilnya? Bagaimana kisah “hati” Alif dan Raisa? Bagaimana Alif menghadapi itu semua? Silahkan beli bukunya hehe Menurut saya, novel fiksi motivasi ini rada-rada mirip Sang Pemimpi dan Edensor. Dibandingkan buku pertamanya Negeri 5 Menara, buku ini saya kasih poin +1 untuk kompleksitas permasalahan, cara pemecahan dan penggambaran setting tempat berlansungnya cerita. Oh ya Ranah 3 warna berarti Bandung, Amman Yordania dan Quebec Canada. Tempat cerita-cerita di dalam novel ini berlangsung. “Dalam hidup ini, ternyata man jadda wajada tidak cukup. Ada jarak terbentang diantara sungguh-sungguh dan sukses. Jarak yang harus ditempuh dengan sabar aktif. Man shabara zhafira” Ilustrasi Cover buku Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi. istimewaNovel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi adalah novel kedua dari trilogi novel Negeri 5 Ranah 3 Warna diawali dengan kisah Alif yang baru saja menyelesaikan pesantren di Pondok Madani. Selepas itu Alif dilingkupi banyak cita-cita, salah satunya adalah melanjutkan pendidikan di ITB, seperti Habibie, dan kemudian hijrah ke Amerika. Namun Randai sahabat karibnya meragukan kemampuan Alif untuk melanjutkan ke ITB. Apalagi Alif tidak memiliki ijazah SMA,Keinginan Alif begitu kuat untuk kuliah di perguruan tinggi negeri. Dengan semangat “man jadda wajada” dia bertekad mengikuti ujian persamaan Sekolah Menengah Atas SMA, supaya bisa mendaftar Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri UMPTN. Untuk itu dia harus belajar lebih keras selama dua bulan supaya bisa lulus ujian persamaan. Dan akhirnya Alif lulus ujian persamaan meskipun dengan nilai nilai yang pas-pasan dan lemahnya dalam hitungan, akhirnya Alif memilih jurusan Hubungan Internasional HI. Sebelum ujian persamaan, dia berkeinginan untuk kuliah jurusan teknik penerbangan di Institut Teknologi Bandung ITB. Demi bisa lulus seleksi UMPTN dia belajar lebih keras lagi. Lebih keras dari belajar saat akan mengikuti ujian persamaan SMA alhamdulillah, usaha Alif membuahkan hasil yaitu diterima di jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran Unpad di Bandung, Jawa Barat. Meskipun bukan ITB, tetapi Alif bersyukur akhirnya ia dapat kuliah di perguruan tinggi Cover buku Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi. istimewaTiba saatnya Alif mulai kuliah di Bandung, Alif tinggal bersama Randai dalam satu kamar kos. Karena belum mendapatkan kamar kos, Alif memasuki dunia baru menjadi mahasiswa. Alif harus melewati serangkaian ospek untuk bisa mengenal kampus dan mengenal teman-temannya. Ada Wira, Agam dan Memet. Saat pertama kali masuk kampus Alif dirundung permasalahan uang bulanan. Ia mencari penghasilan tambahan untuk biaya hidupnya, sedangakan uang dari orangtuanya hanya pas-pasan sehingga tak cukup jika juga belajar menulis kepada Bang Togar. Bang Togar bukan hanya mengajari menulis saja namun Bang Togar juga mengajari Alif tentang makna terasa Alif sudah melewati semester satu. Dia senang karena mendapat nilai baik. Suatu hari Amak mengirimkan telegram kepada Alif. Amak berencana ke Bandung untuk mengunjunginya dan Alif sangat senang, dia meminta Randai untuk meminjamkan kamarnya. Namun setelah beberapa hari Amak mengirimkan telegram, Alif disuruh pulang karena ayah bekal uang pinjaman uang dari Randai, Alif pun pergi ke Maninjau. Setelah sampai di Maninjau, Alif langsung pergi ke rumah sakit tempat Ayah dirawat. Di rumah sakit, ia melihat Ayahnya terbaring lemah, ia pun menghampiri Ayahnya dengan wajah sangat sedih. Alif menceritakan pengalaman yang telah ia dapatkan selama kuliah di Bandung. Setelah beberapa hari, akhirnya Ayah boleh pulang ke rumah, mendengar kabar tersebut Alif sangat harinya Alif berencana untuk balik ke Bandung. Tapi, ketika Amak membangunkan Alif saat subuh, kondisi Ayah semakin memburuk dan pada akhirnya Ayah menghembuskan nafas terakhirnya. Banyak sekali kenangan yang Alif lalui bersama Ayah. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Ayah berwasiat kepada Alif untuk menjaga Amak dan beberapa hari Alif kembali lagi ke Bandung. Ia mulai memikirkan nasibnya, dia harus mandiri tanpa memikirkan pesangon dari Amaknya, untuk itu Alif mulai aktif berjualan songket, mukena, kain tenun, menjadi guru privat, hingga menulis berjalannya waktu keberuntungan mulai berpihak setelah dia terpilih menjadi salah satu pertukaran mahasisiwa dengan negara di Kanada Alif tinggal di daerah Quebec, yang mayoritas penduduknya berbahasa Perancis. Selama di Kanada Alif bekerja di sebuah stasiun TV lokal dan berkesempatan untuk mewancarai salah satu kandidat referendum yaitu Daniel bertemu Raisa membuat perasaan Alif berkecamuk. Saat ingin mengutarakan perasaannya, tak sengaja dia mendengar Raisa sedang mengobrol dengan temannya tentang syarat menjadi pendaming hidupnya, akhirnya Alif mengurungkan niatnya dan memilih menunggu hingga lulus waktu wisuda telah datang, Alif bermaksud menyampaikan perasaannya pada Raisa, namun belum sempat berbicara, Raisa telah lebih dulu memperkenalkan calon tunangannya, yakni Randai. Mendengar hal tersebut Alif mengurungkan tahun berlalu, kini Alif telah memiliki istri, dan mereka kembali mengunjungi Kanada. Di puncak bukit Kota Kanada dia menatap terbitnya matahari dengan istrinya, dia bernostalgia dengan perjuangannya yang keras dia bisa menjadi besar seperti ini, berkat dua mantra dari Pondok Madani “man jadda wajada” dan “man shabara zhafira”. Alif berhasil melalui ranah 3 warna yaitu Bandung, Amman, dan Saint Novel Dalam hidup ini, ternyata “man jadda wajadda” saja tidak cukup. Ada jarak terbentang di antara sungguh-sungguh dan sukses. Jarak yang harus ditempuh dengan sabar aktif. “Man shabara zhafira” barang siapa yang sabar pasti akan beruntung.Kelebihan Novel ini cocok dibaca oleh semua kalangan baik dari kalangan anak kecil maupun orang dewasa. Karena ceritanya ringan dan mudah dipahami dengan permasalahan yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan dari segi pesan atau amanat, novel ini mampu memberikan efek positif atau motivasi bagi ini menggambarkan kehidupan pesantren yang berbeda. Selama ini pesantren dikenal dengan lingkungan yang keras tetapi Ahmad Fuadi menekankan di dalam buku ini bahwa karena didikan pesantren yang keras serta ilmu-ilmu dan petuah yang ia dapatkan di sana, ia dapat bertahan menghadapi berbagai macam cobaan Penulis tiba-tiba mengabaikan Bang Togar di pertengahan hingga akhir novel, padahal Bang Togar lah yang berjasa dalam kehidupan Alif di Bandung. */kik.Judul Buku Ranah 3 WarnaPenerbit Utama Gramedia Pustaka UtamaDeskripsi Fisik Tebal 473 halamanCetakan Cetakan Pertama Januari 2011Penulis Resensi Qoniatul Qismah SPd Penulis resensi buku adalah guru penggerak Kampung Ilmu