CaraMembaca Name Plate Motor Listrik. Jika ingin menjalankan motor listrik 3 fasa, maka yang harus dilakukan pertama kali adalah melihat Nameplate di body stator motor 3 fasa tersebut, apakah motor tersebut bisa dihubungkan bintang (star) atau segitiga (delta). Untuklebih jelasnya bisa membaca di artikel Cara membaca Nameplate Motor Listrik Berikut Contoh namepalte motor listrik Gambar 1. Nameplate Motor Listrik Spesifikasi motor dari nameplate nya : Tegangan = 400 V / 690 V Arus Listrik = 29A / 17 A (In = 29 A) Daya P = 15 Kw Sambuangan = ∆ / Y Indeks Proteksi =54 Definisidiagram satu garis adalah sebuah diagram atau gambar listrik yang merepresentasikan komponen-komponen sistem instalasi listrik yang diwakilkan oleh simbol-simbol, dan menggambarkan bagaimana komponen-komponen itu berhubungan. Kadang diagram atau gambar garis tunggal instalasi listrik ini disebut juga one-line diagram. GambarTeknik Listrik 1. Simbol - simbol gambar listrik untuk Single Line Diagram rangkaian pengendali. Catatan: NO dan NC yang terdapat pada gambar adalah NO NC dari semua peralatan yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu: Kontaktor, Relay, Timer dan Tripper / Over Load. Tinggal bagaimana kita menamakannya, contoh: NOK, NCT, NOR atau NC OL. 7iYKTqF. Pada banyak forum yang khusus membahas tentang kelistrikan, saya sering sekali menemukan pertanyaan tentang cara menentukan spesifikasi komponen instalasi motor listrik 3 fasa DOL starter. Mereka masih merasa kesulitan dalam menentukan berapa seting amper proteksi yang harus dipasang untuk mengamankan motor listrik, berapa KHA kabel yang harus disediakan untuk instalasi motor listrik tersebut, jenis kontaktor yang diperlukan dan pertanyaan semacamnya. Dalam artikel ini saya akan coba membahasnya dengan berpanduan pada PUIL 2000 serta sumber lainnya sehingga pertanyaan - pertanyaan diatas tidak perlu muncul lagi serta penentuan spesifikasi komponen yang diperlukan sudah memenuhi stadar dan aturan yang berlaku. Sebenarnya secara mandiri andapun bisa mempelajarinya via PUIL 2000, artikel ini sifatnya hanya membantu anda memudahkan memahami hal yang dimaksud berdasarkan PUIL 2000 tersebut sehingga anda tidak harus ribet, mencari PUIL nya mana? halaman berapa? dan hal lain yang jika anda tidak terbiasa bisa membuat beban tersendiri dan malas mencari tahu. Bagi anda yang mempunyai PUIL 2000 bisa dilihat pada bagian 5 tentang perlengkapan listrik, poin Motor, sirkit dan kontrol semoga format PUIL yang saya maksud sama/standar . Pada bagian tersebut dibahas salah satunya tentang hal-hal yang berkaitan dengan motor listrik. Anda yang tidak memiliki PUIL 2000 tidak usah khawatir, artikel ini akan menyimpulkannya buat anda pembaca setia, he..he.. Sebelum anda menginstalasi motor listrik pastikan terlebih dahulu anda memahami name plate motor yang akan diinstalasi, apakah sudah mendukung dengan sistem yang ada. Baca artikel tentang cara membaca dan memahami name plate motor. Untuk wiring instalasi DOL starter anda pun harus memahaminya. Jika hal-hal tersebut sudah anda pahami, mari kita bahas tentang spesifikasi komponen instalasinya. Single Line motor DOL starter Gambar diatas merupakan single line sederhana dari motor listrik dengan DOL starter. Dari gambar tersebut saya akan menjelaskan tentang banyak pertanyaan yang sering ditanyakan tentang sekurang-kurangnya ada 4 poin penting disamping banyak poin lainnya yang belum bisa dibahas seluruhnya di artikel ini. 4 poin tersebut adalah seting pemutus sirkit motor, KHA penghantar, spesifikasi kontaktor dan seting thermal over load. Sebelum membahas 4 poin penting diatas, ada informasi penting yang harus anda ketahui terlebih dahulu yaitu jenis motor yang akan diinstalasi dan arus I nominal motor yang tertera diname plate motor. Informasi tersebut adalah parameter dalam seting proteksi atau penentuan spesifikasi dari instalasi motor tersebut. 1. Pemutus Sirkit Motor Merupakan gawai proteksi yang berfungsi sebagai proteksi pada instalasi secara keseluruhan. Gawai proteksi ini harus bisa memutuskan arus ke komponen utama motor. Ada dua jenis gawai proteksi ini yaitu gawai proteksi pengaman lebur contoh sikring dan bukan lebur contoh MCB . Jika yang kita gunakan adalah gawai proteksi non lebur seperti MCB, maka harus memenuhi persyaratan PUIL berikut Gawai proteksi beban lebih yang bukan pengaman lebur, pemutus termis atau proteksi termis, harus memutuskan sejumlah penghantar fase yang tak dibumikan secara cukup serta menghentikan arus ke motor. PUIL 2000 Jika gawai proteksi yang kita gunakan adalah non lebur dalam hal ini adalah menggunakan MCB 3 phasa, maka untuk mengetahui seting MCB yang digunakan harus mengetahui terlebig dahulu 2 hal dibawah iniberikut ini - Ketahui terlebih dahulu jenis motor yang akan di instalasi berkaitan dengan pemasangan MCB tersebut - Baca name plate motor khususnya yang berkaitan dengan arus kerja motor yaitu I nominal Ke dua informasi ini pun berlaku dalam penentuan gawai proteksi lebur. Setelah mengetahui info tersebut maka kita bisa merujuk pada standar PUIL 2000 dalam penentuan seting arus MCB tersebut. perhatikan tabel dibawah ini Nilai pengenal atau setelan tertinggi gawaiproteksi sirkit motor terhadap hubung pendek via PUIL 2000 Dari tabel diatas bisa kita ketahui faktor kali terhadap I nominal motor untuk penentuan spesifikasi nilai arus pada MCB yang harus dipasang yaitu sebesar 250% x I nominal motor, jika motor yang diinstalasi adalah motor sangkar atau serempak dengan pengasutan atau tanpa pengasutan DOL starter , kecuali untuk jenis pengasutan motor auto transformator, motor jenis ini faktor kali seting arus MCB nya adalah 200% x I nominal motor. Dan jika jenis motor yang digunakan adalah motor rotor lilit atau arus searah dengan pengasutan atau tanpa pengasutan, maka spesifikasi nilai arus pada MCB yang harus dipasang yaitu sebesar 150% x I nominal motor. Jika gawai proteksi yang digunakan adalah pengaman lebur seperti sikring, maka besarnya kapasitas amper pada pengaman tersebut harus 400% kali arus I nominal motor, ini berlaku untuk semua jenis motor dengan atau tanpa pengasutan. 2. Nilai KHA Penghantar Besarnya nilai KHA Kuat Hantar Arus dari penghantar / kabel yang akan dipasang pada instalasi motor sangatlah penting untuk diketahui agar luas penampang kabel yang dibutuhkan serta keamanan instalasi bisa terpenuhi. Penentuan nilai KHA mengacu pada pernyataan PUIL 2000 berikut ini Penghantar sirkit akhir yang menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHAkurang dari 125 % arus pengenal beban penuh. Di samping itu, untuk jarak jauh perludigunakan penghantar yang cukup ukurannya hingga tidak terjadi susut tegangan yangberlebihan. Penghantar sirkit akhir untuk motor dengan berbagai daur kerja dapatmenyimpang dari ketentuan di atas asalkan jenis dan penampang penghantar sertapemasangannya disesuaikan dengan daur kerja tersebut. PUIL 2000 Jadi untuk menentukan KHA minimal pada instalasi motor ini adalah 125% atau 1,25 dikalikan I nominal motor. Rumus ini berlaku untuk semua jenis motor dengan pengasutan ataupun tanpa pengasutan. Jika nilai KHA sudah ditemukan silahkan mencocokannya dengan jenis dan luas penampang kabel yang sudah ada spesifikasinya tersendiri dan diatur pila dalam PUIL 2000 ini. 3. Spesifikasi Kontaktor Spesifikasi ini meliputi tipe kontaktor yang digunakan, tegangan coil kontaktor dan kapasitas kemampuan arus minimal yang harus dimiliki kontaktor disesuaikan dengan motor yang diinstalasi. Untuk tipe kontaktor yang dibutuhkan, perhatikan tabel dibawah ini Tabel ukuran dan tipe kontaktor via Dari tabel diatas jika jenis motor yang kita instalasi adalah tipe motor rotor lilit atau slipring motor maka tipe kontaktor yang digunakan adalah AC 2. Atau jika jenis motor yang digunakan adalah motor sangkar maka tipe kontaktor yang digunakan adalah AC 3. Untuk tegangan coil kontaktor harus disesuaikan dengan tegangan rangkaian kontrol dari instalasi motor tersebut. Untuk arus kontaktor bisa disamakan nilainya dengan seting arus pada gawai proteksi dari pemutus sirkit motor yang cara penentuannya sudah dijelaskan pada poin 1 diatas. 4. Seting Thermal Over Load TOL Pemasangan Thermal Over Load TOL pada instalasi motor dimaksudkan sebagai proteksi motor dari beban lebih yang tidak diijinkan pada motor yang jika beban lebih tersebut terjadi akan mengakibatkan motor rusak atau terbakar karena material motor menanggung beban diluar spesifikasinya. TOL ini adalah proteksi yang terpasang paling dekat dengan motor, biasanya digabung dengan kontaktor dari motor tersebut. Adapun prinsip kerja dari TOL ini adalah berdasarkan thermal atau suhu panas yang dirasakan karena arus motor sudah melebihi nilai kemampuan motor. Lalu apa bedanya dengan gawai proteksi MCB yang dipasang sebelumnya? Secara fungsi sebenarnya mempunyai kesamaan yaitu mengamankan arus lebih ke motor. Tetapi secara kecepatan respon dan daerah pengamanan jelas beda. TOL lebih cenderung hanya mengamankan motor saja dari kelebihan arus, sedangkan MCB mengamankan seluruh instalasi menuju motor dari kelebihan arus. Definisi TOL menurut PUIL 2000 adalah sebagai berikut Proteksi beban lebih arus lebih dimaksudkan untuk melindungi motor, danperlengkapan kendali motor, terhadap pemanasan berlebihan sebagai akibat beban lebihatau sebagai akibat motor tak dapat lebih atau arus lebih pada waktu motor beroperasi, bila bertahan cukup lama, akanmengakibatkan kerusakan atau pemanasan yang berbahaya pada motor tersebut. PUIL 2000 Adapun seting arus dari TOL ini sama dengan penentuan seting arus pada gawai proteksi MCB yang sudah dijelaskan diatas, yaitu 150% atau 1,5 s/d 250% atau 2,5 dikalikan I nominal motor sesuai dengan jenis motor yang diinstalasi. Demikianlah artikel tentang Cara Menentukan Spesifikasi Komponen Instalasi Motor Listrik 3 fasa DOL starter. Sebenarnya artikel ini juga bisa berlaku untuk motor dengan pengasutan selama mengikuti literatur tabel dari PUIL yang sudah disertakan dalam artikel diatas. Untuk penentuan spesifikasi instalasi beberapa motor dalam satu sistem instalasi yang lebih luas mudah-mudahan bisa saya bahas diartikel berikutnya. Silahkan dibaca PUIL 2000 secara keseluruhan mengenai bab motor listrik ini agar lebih paham dan bisa menjadi faktor koreksi untuk artikel ini. Saran, masukan ataupun koreksi silahkan meninggalkan jejak di kolom komentar. - PUIL 2000 - penjelasan simbol / gambar komponen listrik nan digunakan untuk menggambar rangkaian kontrol bismillahirrohmanirrohim pastinya sobat sering mengintai suatu gambar rangkaian kelistrikan yang mejelaskan tentang kendali motor listrik 3 fasa. Lebih lagi sobat yang senang membaca pembahasan-pembahasan yang saya buat diblog ini. biasanya, para teknisi suka membuat skema atau gambar rangkaian kelistrikan dengan huruf angka-tanda baca dan kode-kode tertentu sehingga sulit dipahami maka dari itu khalayak awam apalagi orang yang tidak nikah sparing kelistrikan. Hanya, sebetulnya, dengan dibuatnya skema perantaraan serta simbol tertentu justru bertambah mudah dipahami bikin nan telah paham maksud mulai sejak bunyi bahasa tersebut. Dan, itu nan menjadi motovasi pangkat saya supaya sesegera mungkin membuat pembahasan ini. Karena mentah saya sadari, bahwa tidak boleh jadi para pemula yang mau berlatih mewujudkan buram rangkaian dapat langsung paham dengan pamrih dan tujuan bentuk dibuat. Misalnya bagan ini Apakah sobat kritis dengan rangkaian diatas? Pasti sebagian akan paham, dan sebagian pula tidak responsif. Kognisi seseorang yang hanya boleh dibedakan berlandaskan kerjinan belajarnya. Sangkutan diatas ialah riuk satu hubungan yang saya bakal. Yaitu rangkaian gembong listrik 3 fasa dua sisi putaran. Oleh karena itu, lega kesempatan bisa jadi ini, saya akan coba membincangkan mengenai penjelasan simbol / kode susuk komponen kelistrikan yang digunakan buat menulis korespondensi kekuasaan motor setrum 3 fasa supaya sobat dapat dan boleh dengan mudah membaca rangka dan menerapkannnya langsung pada kompoonen aslinya. Rangkaian tenaga Pelopor 1 MCB Kerjakan mcb saya rasa tidak perlu penjelasan yang lebih, karena memang layak mudah menganalisa dan memahami maksud tulang beragangan diatas. 2 Kontaktor Magnet Kontaktor magnet adalah alat yang digunakan sebagai saklar semi otomatis karena bergerak menggunakan koil energi listrik. Plong perkariban tenaga KM di simbolkan seperti ini Kerangka diatas adalah rajah kontaktor magnet plong rangkaian tenaga. maksudnya adalah afiliasi ini yaitu kancah dimana kabel 3 fasa RST mengalir. Jadi diperlukan kontak NO seutuhnya. Biasanya gayutan tersebut bernomor 1-2 3-4 5-6 bagaikan kontak utama. Atau puas beberapa jenis kontaktor, kontak terdepan bernomor 123456 maujud lebih ki akbar. 3 Thermal Overload Relay TOR / overload yakni peranti nan digunakan untuk pengaman bagasi kian. Overload umumnya disimpan didepan kontaktor magnet untuk menuju induk bala elektrik 3 fasa. Pada rangkaian tenaga, overload disimbolkan seperti Biasanya, pada gambar nikah tenaga jerak antara KM dan Overload disimpan berjauhan, padahal nyatanya Overload memang disetting bagi bersebelahan plong KM minus terserah kabel penghubung diantara keduanya. Mudah tidak… Saya rasa bikin rangkaian Tenaga cukup mudah dipahami. Penjelasan pertautan Kontrol 1 Push Botton Push botton merupakan alat yang digunakan laksana saklar penghubung. Yaitu ketika kita mengimpitkan push botton maka kontak hubung didalamnya akan berubah, dan mengaktifkan atau mematikan koneksi pengaturan. Ketika kita mendedahkan tekanan kita, maka kontak hubung tersebut akan kembali lagi puas posisi semula. Push botton terbagi 3 yaitu push botton NO, push botton NC dan Double Push botton dan ketiganya selalu digunakan bakal rangkaian yuridiksi. Pada rangkian PB di simbol seperti plong gambar dibawah 2 Kontaktor magnet Untuk rangkaian Dominasi atau pernah kendali, Kontaktor magnet bisa juga disimbolkan dengan Koil K Koil ini bertugas buat mengaltifkan kontaktor magnet sehingga kontaktor besi berani dapat menyangkal kontak NO menjadi NC dan Kontak NC menjadi NO. fon koil kontaktor besi sembrani diatas juga dapat digunakan untuk relay, maupun koil lainnya, maka berbunga itu, biasanya koil A1 dan A2 diatas doyan ditambah keterangan dengan sebutan K1, K2 atau R1 R2 bakal relay disamping simbol Koil tersebut. 3 Timer Delay Relay Timer delay rrlay TDR bertugas cak bagi meniadakan perhubungan NO dan NC pada Timer berdasarkan masa nan mutakadim disetel disetting. Gambar paling kiri adalah bentuk koil dari timer yang digunakan kerjakan rangkaian kontrol, koil puas Timer bernomor 2 dan 7. Untuk memasangnya perhatikan gambar tengah, gambar tengah yakni perhubungan hubung timer. Namun, ranah sekadar, TDR dilengkapi dengan Socket sehingga sobat lampau hubungkan dengan nomor yang sesuai dengan socket TDR. 4 Thermal Overload relay Dalam kekeluargaan kendali, overload disimbolkan seperti ini Warna kabel sengaja dibedakan kendati sobat lebih memahami posisinya. Mudah bukan… NO dan NC rangkaian menurut saya, ini adalah episode paling runyam untuk dipahami, tapi mana tahu akan mudah dipahami oleh sobat karena saya yakin sobat lebih cerdas dari pada saya nan masih banyak kekurangan ini. Gambar diatas adalah gambar / simbol gapura NO dan NC privat sebuah pergaulan kekangan. Baik NO NC dari kontaktor magnet, relay, overload, timer, push botton, dan lain-lain, simbolnya seperti ini. Habis bagaimana cara membedakannya? Biasanya terdapat tulisan atau keterangan pada gambar supaya lebih mudah dipahami. Misalnya K1 kerjakan kontaktor 1, R1 untuk relay1, T2 bakal timer 2 dan enggak-lain. Tulangtulangan diatas menerangkan sebuah pengunci. Coba perhatikan rencana sebeluh kidal, jarak antara K1 dan PS1 sangatlah erat. Sementara jikalau dirangcang, sebetulnya jarak antara PS1 push botton 1 dan sangkutan NO K1 kontaktor besi sembrani 1 jauh. Seperti halnya pada gambar simulasi sebelah kanan. Hal inilah yang mendasari dibuatnya rangkaian kekangan. Yaitu buat mempermudah pembacaan dan pemahaman untuk tujuaan apakah kombinasi ini dibuat. Karena jika digambarkan dengan kerangka dan kabel aslinya akan lampau langka dibaca dan dipahami. Contoh kedua lega gambar Timer dibawah.. Bagaimana? Mudah bukan? Demikian pembahasan tentang penjelasan simbol ini, seyogiannya boleh bermnafaat dan dapat kontributif masalah sobat. Harap abolisi bila cak semau keselahan, jika ada akuisisi atau saran, silahkan tulis doang langsung dikomentar seyogiannya bisa sedarun dibaca oleh pembaca tidak.