AllahummaSholli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad Artinya Redaksi Qiroah Nabi Muhammad Saw merupakan Nabi penutup yang Allah utus untuk menuntun makhluk seluruh semesta alam. Beliau diberikan Allah berupa mukjizat kitab suci Al-Qur'an sebagai pedoman hidup. Ia adalah manusia yang paling sempurna. forany of believers, because that is what Allah swt is doing. If somebody thinks that 'alihi are believers (s)he can say "wa 'ala 'alihi", if somebody thinks that sahaba are believers they can say "wa 'ala sahbihi", or if somebody thinks that you're believer he can say "sall Allahu 'ala Faruqi" or on me "sall Allahu 'ala 'Ala'id-deeni". Alhamdulillahwa shalaatu wa salaamu 'ala Rasulillah wa 'ala alihi wa shahbihi ajma'in. Waktu muda, kata sebagian orang adalah waktu untuk hidup foya-foya, masa untuk bersenang-senang. Sebagian mereka mengatakan, " Kecil dimanja, muda foya-foya, tua kaya raya, dan mati masuk surga."Inilah guyonan sebagian pemuda. Foto Unsplash. Adapun bacaan sholawat Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad Arab, latin, dan artinya yang dikutip dari Mari Bersholawat Sesuai Tuntunan Nabi oleh Abu Utsman Kharisman (2021: 51) adalah sebagai berikut. اَللّهُمَ صَلّ وَسَلّمْ عَلَى. Allahumma sholli wa sallim 'ala. Hadirinrahimakumullah, Di hari yang mulia ini, tidak lupa kita memperbanyak shalawat dan salam bagi Rasul kita yang mulia Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa 'ala alihi wa shahbihi ajma'in. Bahayanya Ruwaibidhah Hadirin rahimakumullah, Satu tema yang kita angkat pada khutbah yang mulia ini adalah berhati-hati dalam beragama. Shallallâhu'alaihi wasallam (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَـلَّمَ) adalah lafal atau ucapan yang disunahkan kepada kita, umat Islam, untuk kita ucapkan ketika menyebut nama Nabi Muhammad saw. atau Rasulullah saw. Arti lafal itu 'semoga Allah memberikan salawat dan salam kepadanya'. TulisanArab Allahumma Salli Ala Sayyidina Muhammad Wa'ala Alihi Washahbihi Ajma'in Tak kalah mashyurnya, sholawat yang berikut sering kali dilantunkan oleh mereka yang mencintai Rasul dan seluruh sahabatnya. Sholawat ini berbeda dengan yang sebelumnya, dalam kalimat sholawat yang satu ini terdapat kata "Ajma'in". Sholawatnabi yang paling terkenal yang kedua yang biasa diucapkan oleh kaum muslim di Indonesia adalah Allahumma Sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa'ala Alihi Washohbihi Ajma'in yang jika dituliskan dalam tulisan arabic sebagai berikut: اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ اَجْمَعِيْنَ 2K0oDrI. USTADZ PATHURI AHZA MUMTHAZA ⁠⁠⁠Assalamu’alaikum wr wb… Alhamdulillah alladzi amarana bitthihadi wa nahana anittafarruqi wal fasaad asyhadu anla ilaah illah wa asyhadu anna muhammadar rasulallah… Allahumma shalli ala sayiidina Muhammad wa ala alihi wa shahbihi ajma’in amma ba’du Pada Yai Aziz, Para Ustadz, dan Jama’ah semua, mohon izin melanjutkan pembahasan pengajian online Rabu pagi… Untuk itu mohon perkenannya untuk membaca surat Al-Fatihah… Smoga semua aktifitas hari ini dimudahkan dan dilancarkan bagi kita semu Al-faatihah… Bismillahirrahmanirrahim… berkaitan dengan ADAB MEMPERLAKUKAN AL-QUR’AN , Mudah-mudahan dengan referensi yang mu’tamad dan penjelasan para ulama menjadi jelas bagaimana sesungguhnya Adab memperlakukan Al-Qur’an. Pertama, berkaitan dengan riwayat yang mengatakan, “Betapa banyak pembaca AlQur’an, sedangkan Al-Qur’an Al-Qur’an melaknat pembacanya, memang cukup banyak disebut dan dikutip oleh beberapa buku dan kitab. Namun, jika ditelusuri, kitab utama yang menjadi rujukan adalah Ihya ulumiddin, karya Imam Al-Ghazali. Bisa dilihat di dalam Ihya Ulumiddin, juz 1, h. 275, riwayat ini disebutkan pertama kali, menjadi dalil pembuka pada fasal Fi Dzammi Tilaawatil Ghafiliin, Fasal tentang Celaan bagi Bacaan Al-Qur’an Orang-orang yang Lalai. Kalimat lengkapnya adalah رب تال للقرآن والقرآن يلعنه Di dalam rujukan lain menggunakan redaksi رب قارئ للقرآن والقرآن يلعنه Atau كم من قارئ للقرآن والقرآن يلعنه Di mana ketiganya mengandung makna yang sama, yaitu Betapa banyak pembaca Al-Qur’an, sedangkan Al-Qur’an melaknatnya. Dalam kitab Ittihafus Saadatil Muttaqin karya Az-Zabidi, Syarah Ihya Ulumiddin, juz 4, h. 468, bahwa pengertian hadist ini dijelaskan lebih luas oleh ulama dengan dasar-dasar hadist lain yang memperkuatnya. Di antaranya sebagian ulama menegaskan bahwa Al-Gharibu atau Sesuatu yang asing adalah Al-Qur’an yang ada diperutnya pendosa, sebab meski ia hapal Al-Qur’an tetapi ia tidak mengamalkan isinya. Hal ini senada dg hadist riwayat Abu Hurairah bahwa ada 4 hal yang menjadi asing, di antaranya Al-Qur’an yang berada di perut orang fasiq riwayat Ad-Dailami. Dalam hadist lain disebutkan, “Bacalah Al-Qur’an, di mana ia sanggup mencegah kalian dari perbuatan maksiat. Apabila ia tidak mencegah kalian dari perbuatan keji dan munkar, sungguh kalian belum dianggap telah membacanya HR Ath-Thabrani dari Abdullah bin Umar, Ihya Ulumiddin, juz 1, h. 275. Masih ada beberapa hadist yang menjelaskan hal ini dengan nada yang sama, di mana dikatakan bahwa meski orang tekun rajin membaca dan mempelajari Al-Qur’an, tetapi ia tidak mengamalkannnya, maka sesungguhnya ia belum membacanya dan dianggap berpaling dari sisi Allah SWT. Sebelum menjelaskan orang-orang yang lalai terhadap Al-Qur’an, meskipun membaca dan mempelajarinya, Al-Ghazali menyontohkan bagaimana sahabat belajar kepada Rasulallah tentang Al-Qur’an. Yaitu suatu ketika Khalid bin Uqbah menghadap Rasulallah sambil berkata, Wahai Rasulallah, tolong bacakan padaku Al-Qur’an… Lalu Rasulullah membacakan ayat ke 90 surat An-Nahl, “Sesungguhnya Allah menyuruh kalian berbuat adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemunkaran, serta permusuhan. Dia memberi pengajaran kepada kalian agar kalian dapat mengambil pelajaran.” Mendengar ini, Khalid berkata kepada Rasulallah, Ulangilah, wahai Rasulallah.” Kemudian Rasulallah mengulanginya lagi sambil menegaskan, “Sesungguhnya di dalam ayat ini Al-Qur’an, tersedia kelembutan bagi pembacanya, derajat yang tinggi bagi yang memuliakannya, sedangkan pada bagian bawahnya menghujam ke dasar bumi sanubari, dan pada bagian atasnya menghasilkan buah yang luar biasa. Dan semua ini bukanlah perkataan manusia. hadist ini diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam kitab Asy-Syu’ab dari Ibnu Abbas dengan sanad yang jayyid atau bagus. Berkaitan dengan Al-Qur’an yang seharusnya mampu mencegah dari perbuatan yang keji, munkar, dan permusuhan, di samping membawa pembacanya untuk berbuat adil, gemar menebar kebajikan, dan senang berbagi dengan orang lain, satu hadist yang hampir semua kitab tentang Keutamaan Al-Qur’an menyebut, yaitu hadist yang berbunyi خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ Berkaitan dengan Al-Qur’an yang seharusnya mampu mencegah dari perbuatan yang keji, munkar, dan permusuhan, di samping membawa pembacanya untuk berbuat adil, gemar menebar kebajikan, dan senang berbagi dengan orang lain, satu hadist yang hampir semua kitab tentang Keutamaan Al-Qur’an menyebut, yaitu hadist yang berbunyi خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ Artinya Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannnya. Ihya Ulumiddin, juz 1, h. 274, Fadhailul Qur’an, h. 49 Hadist ini riwayat Al-Jama’ah Artinya yang meriwayatkan 7 ahli hadist utama, yaitu Ahmad bin Hanbal, Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tarmidzi, An-Nasa’I, dan Ibnu Majah., namun dijelaskan oleh Ibnu Katsir dalam hadist ini semua meriwayatkan kecuali Imam Muslim. Adapun maksud dari hadist ini dikatakan bahwa ini adalah sifat seorang mu’min yang mengikuti jejak para rasul, di mana ia sempurna dalam akhlak pribadinya dan sempurna dalam akhlak terhadap orang lain. Di mana ini adalah bentuk kesatuan antara memberi manfaat kepada diri dan juga orang lain. Maksudnya sifat pribadi seorang mukmin baik dalam diri An-naf’ul qashir, selalu dihiasi kebajikan dan kebaikan, selalu memberi manfaat kepada orang lain. Tidak menebarkan kerusakan dan kemadharatan kepada sesama An-Naf’ul Muta’addi Ibnu Katsir, Fadhailul Qur’an, h. 49 Inilah ciri PEMBACA AL-QUR’AN yang tidak mendapat LAKNAT DARI AL-QUR’AN, sebaliknya, Al-Qur’an memancarkan AKHLAK MULIA-nya di dunia dan menjadi PENOLONG SYAFI’ nanti di akhirat dan menjaganya dari api neraka Ihya, juz 1, h. 273. Karena itulah, dalam hadist lain disebut, “Membaca Al-Qur’an adalah ibadah terbaik bagi umatku.” Karena ia tak sekedar membaca, tapi diamalkan. Jadi, pengertian belajar dan mengajarkan Al-Qur’an di sini tidak sekedar menuntut membacanya, dari tajwidnya, dari cara membaca Al-Qur’an yang benar. Tetapi mengajarkan Al-Qur’an tidak hanya di mulut, tetapi dimaknai lebih luas lagi dengan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-sehari, di mana orang lain belajar, meniru, dan mengikuti perilaku mulianya. Demikian pula seorang murid atau santri, belajar Al-Qur’an bukan sekedar lihai dalam membaca, tetapi ia berusaha belajar untuk mempraktekkannya dalam setiap gerak langkahnya, menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama. Tidak sombong, ujub, merasa paling benar, rendah hati, berbagi kebajikan dan kebaikan, berbagi kelebihan harta, menjauhkan pada kerusakan dan kemadharatan. Intinya darinya terpancar akhlak mulia, itulah sebaik-baik kalian yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an. Karena ketika membaca Al-Qur’an, yang dibaca membekas dalam hati, tidak lewat begitu saja Ihya, juz 1, 286. Demikian semoga bermanfaat. Wallahu A’lam Bish Showaab. - Membaca sholawat merupakan bukti kecintaan umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW. Sekretaris PCNU Solo sekaligus Dosen UNU Surakarta, H Ahmad Faruk MHI atau Gus Faruk, menjelaskan membaca sholawat hakikatnya adalah berdoa. Gus Faruk menerangkan sholawat intinya pujian kepada Nabi Muhammad SAW. “Sholawat nabi itu adalah doa atau pujian kepada Nabi Muhammad SAW,” ungkap Gus Faruk kepada Tribunnews. Sekretaris PCNU Surakarta sekaligus Dosen UNU Surakarta, H Ahmad Faruk, Tribunnews/ISTIMEWA Baca Bacaan Sholawat Tibbil Qulub Agar Terhindar dari Covid-19 dan Penyakit Lain Dasar sholawat Gus Faruk mengungkapkan amalan sholawat memiliki sejumlah dalil yang mendasari. Ia menyebutkan dalil yang menjadi dasar amalan sholawat, yakni 1. Al-Ahzab ayat 56 إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا Innallāha wa malā`ikatahụ yuṣallụna 'alan-nabiyy, yā ayyuhallażīna āmanụ ṣallụ 'alaihi wa sallimụ taslīmā Artinya “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” 2. Hadits Riwayat Imam Muslim مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ Artinya “Barangsiapa yang bersholawat kepadaku satu kali maka Allah bersholawat kepadanya sepuluh kali.” Gus Faruk menyebutkan banyaknya keutamaan yang akan didapat orang bersholawat. “Jadi kita akan mendapatkan 10 kali keutamaan saat kita sekali mengucapkan sholawat. Itu baru satu kali sholawat." "Bagaimana jika belasan, puluhan, ratusan, bahkan ribuan sholawat,” kata Gus Faruk. Baca Fatwa MUI Soal Ibadah Shalat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban di Tengah Pandemi Covid-19 Macam-macam Bacaan Sholawat Gus Faruk menjelaskan sangat banyak jenis sholawat. Berikut bacaan sholawat paling pendek صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد Shallallahu 'Ala Sayyidina Muhammad Artinya “Semoga sholawat dari Allah atas Nabi Muhammad.” Baca Jadwal dan Bacaan Niat Puasa Arafah Sebelum Idul Adha 2020, Lengkap dengan Keutamaannya Gus Faruk juga mengatakan ada lagi sholawat yang memiliki bacaan lebih panjang. “Termasuk sholawat untuk keluarga dan sahabat Nabi Muhammad SAW,” ungkapnya. Berikut bacaannya اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ اَجْمَعِيْنَ Allahumma sholli ala Sayyidina Muhammad wa ala alihi washohbihi ajma’in Artinya “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan sahabat semuanya.” Sholawat Kemudahan Rizki Gus Faruk menyebutkan terdapat bacaan sholawat agar diberikan kemudahan rizki. "Melalui sholawat itu kita memohon agar kita dimudahkan dalam mencari rizki, tentu rizki yang halal, ini adalah Sholawat Nariyah," ungkapnya. Berikut bacaan Sholawat Nariyah Bacaan Sholawat Nariyah Tribunnews/Ist Alloohumma sholi sholaatan kaamilatan wasallim salaaman taamman 'alaa sayyidina muhammadinil ladzii tanhallu bihil 'uqodu wa tanfariju bihil kurobu wa tuqdhoo bihil hawaa-iju wa tunaalu bihir-roghoo-ibu wa husnul khowaatimi wa yustasqol ghomaamu bi wajhihil kariimi wa 'alaa aalihii wa shohbihi fii kulli lamhatin wa nafasin bi 'adadi kulli ma'luumin laka. Artinya “Wahai Allah, limpahkanlah rahmat dan salam yang sempurna kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW. Semoga terurai dengan berkahnya segala macam buhulan dilepaskan dari segala kesusahan, tunaikan segala macam hajat, dan tercapai segala macam keinginan dan husnul khotimah. Dicurahkan air hujan rahmat dengan berkah pribadinya yang mulia. Semoga rahmat dan salam yang sempurna itu juga tetap tercurah kepada para keluarga dan sahabat beliau, setiap kedipan mata dan hembusan nafas, bahkan sebanyak pengetahuan bagi-Mu." Baca Cara Menentukan Arah Kiblat saat Matahari Tepat di Atas Kabah 15 & 16 Juli 2020 Sholawat Dijauhkan dan Disembuhkan dari Penyakit Gus Faruk juga mengatakan terdapat sholawat memohon kepada Allah agar kita disembuhkan dari penyakit. Sholawat tersebut dikenal dengan sholawat Tibbil Qulub. Sholawat ini dapat pula diamalkan dalam masa pandemi virus corona Covid-19 ini. "Seperti pandemi yang sedang melanda saat ini, dianjurkan membaca sholawat Tibbil Qulub agar kita terhindar dari Covid-19,” ungkap Gus Faruk. Baca Fatwa MUI Ibadah Kurban tidak Dapat Diganti dengan Uang atau Barang Lain yang Senilai Bacaan sholawat Tibbil Qulub مههَّللَاُلَصىَلَعاَنديَسُدَّمَحهمُبطُبْوهلهقْلااَهئاَوَدَوُةَيفاَعَوُناَدْبَلأْااَهئاَفشَوُرْوهنَوُراَصْبَلأْااَهئاَيضَوىَلَعَوُهلآُهبْحَصَوُْملَسَو Allahumma sholli `ala Sayyidina Muhammadin thibbil qulubi wa dawa-iha wa `afiyatil abdani wa syifa-iha wa nuril abshori wa dhiya-iha wa `ala alihi wa shohbihi wa sallim. Artinya "Ya Allah curahkanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sebagai obat hati dan penyembuhnya, penyehat badan dan kesembuhannya dan sebagai penyinar penglihatan mata beserta cahayanya. Semoga sholawat dan salam tercurahkan pula kepada keluarga serta para shahabat-shahabatnya." Gus Faruk juga menjelaskan, membaca sholawat Tibbil Qulub dapat diamalkan sebanyak-banyaknya. "Dapat diamalkan setelah melaksanakan salat wajib," ungkapnya. Baca Kotak Infak Berjalan Diimbau Ditiadakan dalam Sholat Idul Adha, Khotbah Dipersingkat Putranto - Pada saat bulan Safar tiba, umat muslim diizinkan untuk melakukan lebih banyak doa dan melakukan sholat sunnah. Adapun doa bulan safar yang disarankan oleh para ulama untuk dibaca kami rangkum di bawah ini. Kumpulan Doa Bulan Safar Dikutip dari berbagai sumber, berikut doa bulan safar yang dianjurkan untuk dibaca. 1. Doa memohon perlindungan dijauhkan dari keburukan bulan safar Baca Juga Cara Mandi Wajib Sebelum Sholat Idul Adha untuk Pria dan Wanita Bismilahirrahmanirrahim, wa shallallahu ta’ala ala sayyidina Muhammadin wa ala alihi wa shahbihi ajma’in. A’udzu billahi min syarri hadzaz zaman wa ahlihi, wa asaluka bi jalalika wa jalli wajhika wa kamali jalali qudsika an tujirani wa walidayya wa ahli wa ahbabi wa ma tuhithuhu syafaqatu qalbi min syarri hadzas sanati, wa qini syarra ma qhaddaita fiha, washrif anni syarra syahri shafar, ya Kariman nazhar, wakhtim li fi hadzas syahri wad dahri bis salamati wal afiyati li wa liwadayya wa auladi wa li ahli wa ma tahuthuhu syafaqatu qalbi wa jamî’il muslimin, wa shallallahu ta’ala ala sayyidina Muhammadin wa ala ali wa shahbihi wa sallam. Allahumma inna na’udzubika min syarri hadzas syahri, wa min kulli syiddatin wa balain wa baliyyatin qaddartaha fihi ya dahru, ya malikad dunya wal akhirat, ya aliman bima kana wa ma yakunu, wa man idza arada syaian qala lahu kun fayakun ya azali ya abadi ya mubdi ya mu’id ya dzal jalali wal ikram, ya dzal arsyil majid anta taf’alu ma turid. Allahummahris bi anika anfusana wa ahlana wa amwalana wa walidina wa dana wa dunyanal lati ibt alaina bi suhbatiha, bibarokatil abrari wal akhyari, wa birahmatika ya azizu ya ghaffar, ya karimu ya sattaru ya arhamar rahimin. Allahuma ya syadîdal qowiyyi wa ya syadidal mihani, ya azizu dzalat li’izzatika jamîu khalkika, ikfini min jami'i kholqika, ya Muhsinu ya Mujmilu ya Mutafadhil, ya Mun'im, ya Mutakallim, ya man la ilaha illa Anta, irhamna allahumma bi rahmatika yâ arhamar rahimin. Wa shallallahu ta'ala ala sayyidina Muhammadin wa ala alihi wa sahbihi ajma'in. Artinya “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah selalu memberi rahmat kepada Tuan kami, Muhammad SAW dan keluarganya serta sahabatnya semuanya. Aku berlindung dari keburukan zaman ini dan orang-orang yang memiliki keburukan itu, dan aku memohon dengan wasilah keagungan-Mu dan keagungan keridhaan-Mu serta keagungan kesucian-Mu, supaya Engkau melindungiku, kedua orang tuaku, keluargaku, orang-orang yang aku cintai dan sesuatu yang diliputi kasih sayang, dari keburukan tahun ini, dan cegahlah aku dari keburukan yang telah Engkau tetapkan di dalamnya. Palingkanlah dariku keburukan di bulan Safar, wahai Dzat Yang Memiliki Pandangan Yang Mulia. Akhirilah aku di bulan ini, di waktu ini dengan keselamatan dan sejahtera bagi kedua orang tuaku, anak-anakku, keluargaku, dan sesuatu yang diliputi kasih sayangku seluruhnya. Semoga Allah selalu memberi rahmat dan keselamatan kepada tuan kami Muhammad SAW, dan keluarganya serta sahabatnya. Duhai Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari keburukan bulan ini, dan dari segala kesukaran, bencana dan cobaan yang telah Engkau takdirkan di dalamnya, wahai Ad-Dahr Allah, duhai sang pemilik dunia dan akhirat, wahai Dzat Yang Maha mengetahui sesuatu yang telah terjadi dan yang akan terjadi, duhai Zat yang apabila menghendaki sesuatu mengucapkan Kun fayakun, duhai yang Zat yang tidak terikat waktu, duhai Zat yang abadi, duhai Zat yang menciptakan segala sesuatu, duhai Zat yang mengembalikan segala sesuatu, duhai Zat pemilik keagungan dan kemuliaan, duhai Zat pemilik Arsyi yang mulia, Kau maha melakukan apa yang Kau Kehendaki. Wahai Allah jagalah diri kami dengan pandangan-Mu, dan keluarga kami, harta kami, orang tua kami, agama kami, dunia yang kami dicoba untuk menghadapinya, dengan wasilah keberkahan orang-orang yang baik dan pilihan, dan dengan kasih sayangMu wahai yang maha perkasa, maha pengampun, maha mulia, maha menutup aib, duhai yang paling maha penyayang di antara para penyayang Wahai Allah, wahai Zat yang sungguh amat kuat, Zat yang cobaannya sangat berat, wahai yang maha perkasa, yang mana seluruh makhlukNya tunduk karena keperkasaan-Mu, jagalah aku dari semua makhluk-Mu, wahai yang maha memperbagus, yang maha memperindah, yang maha memberikan keutamaan, yang maha memberikan kemuliaan, Yang Siapa tiada tuhan kecuali Engkau, kasih sayangilah kami dengan rahmat-Mu duhai Zat paling penyayang di antara para penyayang. Semoga Allah selalu memberi rahmat dan kepada tuan kami Muhammad SAW, dan keluarganya serta sahabatnya semua.” Baca Juga 3 Doa Turun Hujan Deras dan Angin Kencang Lengkap Latin dan Artinya 2. Doa keselamatan keluarga di akhirat